Minggu, 02 Juni 2013

Manggis : Queen of Fruits, Queen For Healthy Life

Diposting oleh kiky nandarizky di 22.48
 Disadur dari Bioactiva.com

Oleh : Asep W. P
Buah manggis, selain dikenal sebagai queen of fruit, ternyata menyimpan banyak khasiat yang masih perlu dikuak oleh para peneliti. Pada dekade terakhir, tidak hanya daging buahnya yang dimakan, tetapi justru kulitnya menyimpan banyak manfaat sebagai bahan pangan fungsional, antara lain sebagai minuman fungsional. BB-Pascapanen telah menghasilkan salah satu minuman instan kulit buah manggis dalam bentuk tablet effervescent dengan rasa manis asam dan berkarbonasi serta rendah kalori. Jika ingin mendapat manfaat dari antioksidan yang dikandungnya�.tinggal masukkan tablet dalam segelas air�.
Link berita terkait: Minuman KBM instan dan Bunga Kering diminati pengunjung PF2N Batam
Manggis merupakan salah satu buah eksotik hutan tropis yang konon berasal dari hutan Indonesia dan Malaysia yang kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia seperti ke Amerika Tengah, Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. Buah manggis mendapat julukan sebagai Ratunya Buah Tropika (Queen of Tropical Fruits) karena memiliki rasa yang khas menyegarkan dan penampilannya yang menarik. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai buah kejujuran, lambang kebaikan atau kebajikan, dan mendatangkan keberuntungan, sehingga di beberapa negara dijadikan sebagai buah utama untuk sesaji.
Indonesia pada saat ini merupakan produsen manggis terbesar di dunia, baik dari sisi produksi maupun luas panennya. Direktorat Jenderal Hortikultura menyebutkan bahwa produksi manggis tahun 2007 mencapai 112.722 ton dengan sentra produksinya tersebar dari pulau Sumatera sampai Nusa Tenggara. Namun sampai saat ini, sebagian besar mutu buah manggis yang dihasilkan masih rendah dan beragam, sehingga hanya sebagian kecil saja yang dapat diekspor.  Mutu manggis mengacu kepada standar mutu buah manggis yang tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01�3211-1992.  Pada tahun 2006, negara tujuan utama ekspor manggis adalah China/Taiwan (63%) dan Hongkong (22%), disusul ke Timur Tengah sebesar 9% (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain dan Qatar), Asia lainnya (Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, India) berkisar 5% dan Eropa (Belanda, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol) sekitar 1%. Jadi, sebagian besar manggis dipasarkan di dalam negeri dengan harga yang relatif murah dan bahkan sebagian terbuang karena mutunya rendah dan kadang tidak layak konsumsi.
Dibalik keeksotikannya, ternyata manggis menyimpan berbagai potensi yang luar biasa dalam menunjang kesehatan atau biasa disebut dengan istilah functional food.  Di beberapa negara, sudah sejak lama manggis dijadikan sebagai obat dan bahan terapi, terutama bagian kulitnya. Kulit buah manggis (KBM) merupakan salah satu bagian terbesar dari buah manggis yang dikategorikan sebagai limbah. Analisis proksimat pada KBM menunjukkan bahwa kadar airnya 62,05%, kadar abu 1,01%, kadar lemak 0,63%, rotein 0,71%, total gula 1,17% dan karbohidrat by different 35,61%.  Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa KBM kaya akan kandungan antioksidan, terutama antosianin, xanthone, tannin, maupun asam fenolat.

Xanthone
Antioksidan yang unik dan kadarnya tinggi pada KBM adalah senyawa xanthone yaitu senyawa organik dengan rumus molekul dasar C13H8O2 hasil metabolit sekunder pada buah manggis.  Turunan senyawa xanthone yang sudah diidentifikasi sebanyak 14 jenis dengan senyawa ?-mangostin merupakan senyawa yang paling banyak pada KBM.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa senyawa xanthone memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, antiperadangan, hepatoprotective, meningkatkan kekebalan tubuh, aromatase inhibitor, antibakteri, antifungal, antiplasmodial dan aktivitas sitotoksik. Dari semuanya, ? mangostin merupakan turunan xanthone yang paling banyak terdapat pada buah manggis dan memiliki kemampuan untuk menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon.

Antosianin
Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru, yang tersebar luas pada tanaman. Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga contohnya pada anggur, strawbery, raspbery, cherry, apel, bunga mawar, bunga sepatu dan sebagainya. Pigmen antosianin tergolong ke dalam turunan benzopiran. Struktur utama turunan benzopiran ditandai dengan adanya dua cincin aromatik benzena (C6H6) yang dihubungkan dengan tiga atom karbon yang membentuk cincin.
Seluruh senyawa antosiain merupakan senyawa turunan dari kation flavium. Dua puluh jenis senyawa telah ditemukan, tetapi hanya enam yang memegang peranan penting di dalam bahan pangan, yaitu pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin, petunidin, dan malvidin. Senyawa-senyawa bentuk lainnya sangat jarang ditemui. Pigmen antosianin terdiri dari aglikon (yaitu antosianidin) yang teresterifikasi oleh satu atau lebih gula. Senyawa antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan memiliki peranan yang cukup penting dalam pencegahan penyakit neuronal, penyakit cardiovascular, penyakit penyakit kanker, dan diabetes.

Tannin
Senyawa yang tergolong tannin atau tanin adalah senyawa polifenol yang mengandung gugus hidroksil dan gugus lainnya (misalnya karboksil). Tanin mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit. Tanin terdiri dari berbagai asam fenolat dengan berat molekul antara 500 � 20.000 �g.. Beberapa tanin dapat mempunyai aktivitas antioksidan, mengambat pertumbuhan tumor, dan menghambat enzim seperti reverse transkripitase dan DNA topoisomerase, anti-diare, hemostatik, dan anti-hemorhodial.
Selain menyebabkan after taste berupa rasa pahit dan sepat, tanin juga mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga menghambat proses absorpsi protein dalam pencernaan (antinutrisi). Untuk itu, kadar tanin dalam produk pangan perlu direduksi sampai kadar aman dan baik untuk pencernaan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

ME, MYSELF AND KIKI Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review